Syaikh Ahmad Khatib Syambas ra. memiliki beberapa murid yang kemudian dikhirqoh/dilantik menjadi mursyid penerus, antara lain Syaikh Abdul Karim Banten ra, Syaikh Kholil Bangkalan Madura, dan Syaikh Tolhah bin Tolabudin Kalisafu Cirebon.
Sebagai khalifah TQN untuk wilayah Cirebon dan Jawa barat bagian Timur, Syaikh Tolhah berusaha keras agar TQN dapat berkembang dengan lancar. Siapapun yang datang bertamu dan belajar kepadanya akan diterimanya dengan baik sehingga pesantrennya banyak dikunjungi oleh para kyai dan remaja, diantaranya adalah Abdullah Bin Mubarok Bin Nur Muhammad (Abah Sepuh) dari Pesanren Tundagan, Tasikmalaya.
Berikut ini kami riwayatkan tentang kehidupannya Abah Sepuh.
Nama lengkapnya Abah Sepuh adalah Syaikh Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad. Abah Sepuh lahir di Kampung Cicalung, Bojong Bentang, Pager Ageung, Tasikmalaya, pada tahun 1836. Beliau ditunjuk sebagai khalifah TQN oleh Syaikh Tolhah bin Tolabuddin Cirebon (1825-1935) yang telah melakukan prosesi talqin Syaikh Abdul Karim Banten ketika belajar di Mekkah. Syaikh Abdul Karim Banten ra. saat itu adalah wakil dari Syaikh Mursyid Ahmad Khatib Syambas.
Ayah Abah Sepuh bernama Rd. Nur Muhammad alias Nurpraja alias Eyang Upas, tasikmalaya. Ibunya bernama Emah. Ia kemudian melanjutkan memperdalam ilmu tasawuf dan Tarekat kepada Syaikh Tolhah di Begong, Kalisapu, dan Trusmi di Cirebon selama 23 tahun. Selanjutnya atas anjuran Syaikh Tolhah menambah ilmu kepada Syaikh Kholil di Madura.
Tahun 1905 Syaikh Mubarok membangun pesantren Godebag yang kemudian namanya diubah atas saran Syaikh Tolhah menjadi Suryalaya. Pesantren di Godebag ini adalah pindahan dari Pesantren milik Mubarok di Tundagan, yang lokasinya tidak jauh dari Tasikmalaya.
Mengikuti pendidikan agama pertama kali di Pesantren Suka Miskin, Bandung. Setelah mendirikan Pesantren Tundagan dekat Tasikmalaya. Sekitar tahun 1900 Syaikh Mubarok diangkat sebagai wakil Syaikh Tolhah, kemudian ditetapkan sebagai penggantinya. Pelantikan dilaksanakan di rumah Syaikh Tolhah di Trusmi.
Tahun 1935 Syaikh Mubarok secara definitif sebagai Khalifah TQN di Jawa Barat yang berkedudukan di Suryalaya - Tasikmalaya. Selain menjadi guru, pembimbing dan penasehat Bupati Tasikmalaya, Ciamis dan Bandung, tahun 1910 hingga tahun 1930 serta para pejabat tinggi pemerintah disaat kemerdekaan 1945 berlanjut hingga tahun 1956.Tarekat yang Abah Sepuh pimpinn ini kemudian dikenal dengan nama Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya (disingkat dengan TQN PP.Suryalaya/TQN Suryalaya) , sebab beliau menjadikan Pondok Pesantren Suryalaya sebagai wadah dari syiar dan pembinaan TQN yang dipimpinnya. Dari istrinya yang bernama Jubaedah, beliau memiliki puteri bernama Siti Sutiah. Dari istri keduanya yang bernama Siti Juhriyah memiliki anak bernama Siti Sukanah, Muhamad Malik, A. Dahlan, Saadah, Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom), Nur Wasiah, Didah Rosidah dan Juju Juhriah. Dari istri ketiganya yang bernama Enok memiliki satu anak bernama Noor Anom Mubarok. Dari istri ke dua melalui anaknya yang bernama Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) kekhalifahan TQN dilanjutkan.
Berikut ini riwayat hidup Abah Anom.
b.KH.AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN QS. /Pangersa Abah Anom Ra.(L. 1915)
Lahir di Godebag atau Suryalaya, Tanjungkerta, Pagerageung, Tasikmalaya pada tanggal 1 Januari 1915 . Ayahnya bernama Syaikh H. Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad dan ibunya bernama Hj. Juhriyah 5).
Mengikuti pendidikan umum di Sekolah Dasar jaman belanda di Ciamis (1923 -1929), masuk Madrasah Tsanawiyah di Ciawi, Tasikmalaya (1929 - 1931), menambah ilmu agama di Pesantren Cicariang di Kabupaten Cianjur, kemudian - di Pesantren Gentur - Cianjur, Pesantren Jambudipa - Cianjur, Pesantren Cireungas -Cimelati - Sukabumi untuk mempelajari ilmu hikmat, ilmu tarekat dan ilmu beladiri silat dari KH. Aceng Mumu, kemudian di Pesantren Citengah - Panjalu - Ciamis.
Melaksanakan riyadhah 6) dan ziarah ke makam para wali atas perintah ayahnya sambil menimba ilmu di Pesantren Kaliwungu - Kendal - Jawa Tengah, kemudian di Bangkalan - Madura bersama kakak kandungnya H.A. Dahlan dan wakil Abah Sepuh KH Pakih dari Telaga - Majalengka.
Tahun 1938 menunaikan ibadah haji ke Mekah bersama keponakannya KM Simri Hasanudin. Di Mekah selama tujuh bulan memperdalam ilmu tasawuf dan tarekat kepada Syaikh H. Romli asal Garut, wakil Abah Sepuh yang mukim di Jabal Gubeys, Mekah.
Tahun 1939 membantu ayahnya mengajar di Pesantren Suryalaya, pada tahun 1945 sampai 1949 ikut berjuang menegakkan kemerdekaaan Indonesia. Tahun 1953 ditugaskan memimpin Pesantren Suryalaya sekaligus diangkat menjadi wakil Abah Sepuh. Pada tahun yang sama sampai tahun 1962 turut aktif mengatasi gangguan keamanan yang diakibatkan oleh gerombolan DI/TII Karto Suwiryo bersama pasukan TNI Yon 329/11 April Resimen Gunungjati sehingga dapat penghargaan jasa di bidang keamanan.
Tahun 1962 sampai 1995 ikut aktif membantu pemerintah melaksanakan pembangunan dalam bidang :
politik, pertanian, pendidikan, lingkungan hidup, Sosial, Kesehatan, koperasi dan ekonomi sehingga mendapatkan penghargaan Satya lencana bakti Sosial dan Politik.
Sejak tahun 1980 sampai sekarang telah membangun 22 unit panti rehabilitasi remaja korban narkotika yang disebut Inabah yang telah menyembuhkan 9.000 orang remaja yang sakit akibat narkotika.
Inabah ini tersebar di berbagai tempat, bahkan ada di negara Malaysia dan Singapura.
KHA Shohibulwafa Tadjul Arifin bahhkan berhasil mengembangkannya TQN sampai Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Abah Anom telah mengangkat wakil talkin, yaitu mereka yang diamanatkan untuk menalqin (membayiat) atas namanya di daerah-daerah yang telah di tunjuk. Sampai saat sekarang, sudah 52 orang yang ditunjuk sebagai wakil talqin, di dalam dan luar negeri.
Abah Anom telah menulis beberapa karyanya yaitu Miftah al Shudur, Ibadah sebagai Metoda Pembinaan Korban Penyalahgunaan Narkoba dan Kenakalan Remaja, Uqud Al Juman, Akhlaq Al Karimah/Akhlaq Al Mahmudah Berdasarkan Mudawamatu Dzikrillah, dan menerbitkan
maklumat secara tertulis yang disebarkan ke seluruh cabang TQN Suryalaya sebagai petunjuk dari waktu ke waktu. TQN Suryalaya sangat aktif dalam
maupun manakiban .
menjalankan latihan spiritual bagi anggotanya baik laki-laki (ikhwan) maupun perempuan (akhwat), baik itu pembinaan spiritual harian, khataman dan manakiban.
Dzikir harian dilakukan setiap sesudah shalat fardhu, dengan bacaan Laailaha illallah sebanyak 165 kali, dengan bacaan keras (Jahr) dan diikuti dengan dzikir khafi.
Adapun dzikir khafi dianjurkan untuk dilakukan setiap saat.
Khataman dilakukan dua kali satu minggu yang dilakukan setiap selesai shalat maghrib dan shalat isya, kemudian dilanjutkan shalat lidaf al bala' (menolak mala petaka) sebanyak dua rakaat. Adapun acara manaqiban selalu dilakukan di masjid Nurul Asror-Suryalaya pada tanggal 11 bulan Hijriah dan diadakan di tempat-tempat lain setiap bulan sekali. Sampai sekarang untuk daerah Jakata dan Bekasi terdapat 68 tempat khataman dan 149 tempat manaqiban yang disusun secara teratur tiap tahunnya, lengkap dengan nama tuan rumah penyelenggara.
Tanbih (semacam wasiat) yang diberikan Abah Sepuh kepada Abah Anom, adalah ciri khas dari Manaqiban TQN Suryalaya, adalah bacaan yang selalu didengungkan selain kitab manaqib Syaikh 'Abd Al Qadir al -Jilani.
Selain itu bacaan shalawat badar, shalawat Bani Hasyim juga dibaca pada akhir manakib, yang menurut sejarah pesantren, shalawat ini diijazahkan oleh Kiai Kholil Bangkalan kepada Abah Sepuh ketika menjadi muridnya.
Dari berbagai sumber.
0 comment :
Posting Komentar